Tenang dan senang saat bersamanya, gelisah dan cemas saat ku tak melihatnya,tapi ku slalu menyangkal perasaan ini.Mungkinkah itu "cinta"? begitulah kata hati kecilku. Tapi benci dan biasa saja kata milut ku. Ku cari-cari saat ia tak di dekat ku, tapi ku maki-maki saat dia di sampingku.Ku puji-puji saat dia jauh, tapi ku buat dia buruk saat dia bersamaku. Ku rindukan slalu saat dia tak ada, tapi kubuat dia tak nyaman saat di dekatku. Ku perhatikan dia yang jauh di sana, tapi ku buang muka saat di samping ku. Tapi kini dia tlah pergi, jauh meningggalkan ku sendiri di sini, dengan penyesalan yang mendalam atas semua tingkah ku. Kini tinggal kenangan indah darinya, dan dia pergi membawa sejuta ras kecewa atas perlakuan ku. Tanpa dosa ku jalani hidup seperti biasa, tanpanya?, tanpa senyumnya?, tanpa canda guraunya di seyiap hari ku.
Tapi sebenarnya jauh di lubuk hati ku, ku menangis meraung-raung menyesali kepergianya.Tapi apa mau di kata nasi sudah menjadi bubur, dan sekarang aku harus menikmati bubur itu. Bubur tanpa rasa yang hambar, dan pahit saat ku telan. Ini samua karna kemunafikan ku yang tak pernah mau mengakui perasaan ini. Semoga kisah ku ini tadak akan terjadi lagi.
"PELUKLAH ORANG YANG KAMU SAYANG SELAGI DY DI SISI MU, AJAK DIA TERTAWA SAAT BERSAMAMU, SAYANGI DIA SE LAGI MASIH ADA WAKTU, KARNA KITA BARU AKAN MENYADARINYA KETIKA DIA TELAH PERGI"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar