Sabtu, 15 Oktober 2011

…Kena Karma…

Suatu ketika lala  , Aini  , dan Novi  sedang berlibur di rumah neneknya yang berada di luar kota. Mereka sangat senang karena ahirnya bias bertemu juga. Sebenarnya mereka adlah saudara sepupu. Tapi ketika kecil mereka pindah rumah sehingga tidak dapat bersama. Hanya saat libur an saja mereka bias seru-seruan bareng. Ke tika sampai di rumah neneknya mereka langsung tidur karena lalah. Paginya mereka jalan-jalan dan bertemu teman bermain mereka ketika kecil dulu, mara, rhyma, dan revi. Mereka kemudian bermain seperti ketika kecil dulu, hingga lala melihat sesuatu yang kurang menyenangkan pada mara. Ternyata mara punya kutu! Lala panic karena takut ketularan, secara si lala centik banget, dan di sekolah nya dia juga cukup di segani teman-temanya.”aduhh……bias anjlok nieh reputasi  gue”, pikirnya dalam hati.Secara menadak lala berpamitan dengan mara, rhyma, dan revi. “lohh….kenapa buru-buru sih la?” kata mara, tapi lala tidak menggubris mara, di Cuma bilang kalau lagi sakit perut, lala segera menarik tangan Aini dan mengajaknya untuk bergegas pulang. Novi pun juga mengikuti lala dan aini pulang ke rumah nenek meraka. Setibanya di rumah lala ngomong dengan apa yang baru saja ia lihat. “eh mbak? Mbak novi tadi liat something gag sih di rambut mara?” kata lal ke novi, “liat apa sih la?kamu aneh-aneh aja!” kata novi. “ya Allah mbak?lala tadi liat kutu di kepala mara tauk! Gede bangat lagi? Aduhhhh…. aku  takut kena mbak!” jawab lala dengan muka pucat. “ahhh… mosok la? Mata kamu siwer kali la? Hahaha” Cletus Aini. Dengan nada kasar lala berteriak ke aini. “heh mbak! Aku tuh gag mungkin salah liat! Orang tadi aku liat telornya banyak kok! Pake ngatain mata ku siwer lagi! Songong banget sih!”. Ia ia lak! Gitu aja marah. Maaf ya?.” “iya gag papa1!” kata lala. “udah lah lak, gag usah takut? Yang penting kita gag dempet-dempetan kepala toh? Kita juga keramas terus aja? Setau aku hewan kayak gitu gag betah di tempat yang bersih?” kata novi. Ahirnya lal tenang dan mereka segera mandi karena sudah sore. Sejak saat itu lala dan aini sering ngomongin kutu kalau mara, rhyma, dan revi  ada. Entah nyindir atau gimana tapi mereka tak pernah menyebut kutu dengan nama kutu, tapi mereka mengganti nama kutu dengan ketombe atau ikan, haha…lala emang kocak benget.Setelah liburan usai lala, aini, dan novi kembali ke kota masing-masing. Tapi mereka tetap berkomunikasi seperti dulu. Hingga suatu ketika novi di telphon kakak lala, katanya lala lagi nangis gara-gara punya kutu. Tadinya dia hanya berpura-pura pada kakaknya, dia bilang kalau dia punya kutu. Tapi setelah di sisir dengan sisir yang buat nyari kutu ternyata ada kutu yang jatuh. Lala pun nangis dan marah-marah ke kakaknya. Aini dan novi pun ketawa-ketawa dan ikut meledeki lala. Hingga beberapa minnggu kemudian novi merasa gatal di kepalanya dan meminta aini untuk melihat ada apa di kepalanya, kenapa rasa gatalnya berbeda dengan biasanya. Dan ternyata benar! Ada telur kutu yang sudah tidak ada isinya alias sudah menetas. Sontak novi pun panic dan menjadi muurung, Ia binggung harus bagaimana mengobati rasa gatal dan membunuh kutu-kutu itu. Ahirnya novi sadar kalau di kena karma akibat ulahnya yang dulu sering meledeki mara, rhyma, dan revi. Semoga kita dapat belajar dari cerita ini, bahwa kita tidak boleh mengolok-olok kekurangan orang lain.
                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar